Menjemput Keberuntungan
Meski terkadang tidak bisa dijelaskan secara logika,
dalam hal tertentu keberuntungan mungkin dapat kita jemput atau ciptakan.
Barangkali beberapa tips berikut akan berguna bagi Anda.
1.
Menekuni apa yang Anda lakukan.
Pernahkah
Anda mendengar orang yang berkata “wish me luck” ketika akan mengikuti sebuah
perlombaan? Pertanyaan terpenting, apakah orang tersebut masuk arena tanpa sama
sekali melakukan latihan atau persiapan diri? Tentu saja tidak. Jauh sebelum
perlombaan dimulai, peserta lomba tentu sudah giat berlatih dan mempersiapkan
diri. Ini adalah bagian dari menekuni sebuah bidang dengan penuh disiplin dan
dedikasi. Motivator terkenal, Zig Ziglar berkata bahwa persiapan yang
spektakuler mendahului penampilan yang spektakuler (It’s true. Spectacular
preparation precedes spectacular performance). Ada juga yang berkata, bahwa
seorang juara tinju sesungguhnya telah menjadi juara sebelum ia masuk ring.
Hanya saja ia baru diakui sebagai juara ketika berada di dalam ring. Barangkali
itulah sebabnya ada juga yang berkata bahwa keberuntungan adalah pertemuan
antara persiapan diri dan kesempatan.
2.
Ambil risiko yang telah diperhitungkan.
Keluar
dari zona nyaman dan beranilah mencoba hal-hal baru untuk mendapatkan hasil
yang selama ini belum didapatkan. Tentu ini tidak mudah. Keragu-raguan hingga
kekhawatiran biasanya akan melingkupi saat kita akan melakukan hal-hal baru.
Kalkulasikan secara cermat dan tepat apa saja manfaat yang bisa didapatkan jika
kita melakukan hal-hal baru. Lakukan kalkukasi ini bersama mentor atau
sahabat-sahabat dekat kita yang selama ini biasa mendukung kita ketika kita
memiliki impian akan hari esok yang lebih baik. Ukurlah kemampuan diri. Apakah
hal-hal tersebut memang sesuai dengan talenta atau kelebihan kita. Jika kita
ingin mencapai hal-hal yang lebih besar kita memang harus bersedia keluar dari
zona nyaman namun usahakan tidak meninggalkan zona talenta sebab dalam bidang
di mana kita bertalenta kita akan lebih termotivasi. Dan itu adalah salah satu
kunci terpenting untuk mempertahankan motivasi diri.
3.
Melangkah dengan doa.
Secara
pribadi saya sangat menyakini ada kuasa dari tempat yang maha tinggi yang
mengatur alur kehidupan setiap orang beriman. Hanya saja terkadang kita tidak
menyadarinya. Saya kemudian bercermin ke begitu banyak keberuntungan hidup yang
saya alami. Sepertinya semua serba kebetulan namun jika dilihat dari sisi lain,
sebetulnya tidak. Misalnya bertemu jodoh justru ketika opname di rumah sakit,
memperoleh ayah angkat yang adalah guru Matematika SMA saya hingga memperoleh
tawaran membuka bisnis sendiri dengan modal sepenuhnya dari bos. Semua ini
tentu tidak terlepas dari doa. Baik doa pribadi maupun doa dari orang-orang
yang sungguh mengasihi saya Maka sudah seharusnya ketika kita melakukan
sesuatu, kita tidak boleh melupakan kegiatan yang terkadang amat sederhana yang
bernama doa.
4.
Senantiasa memberikan yang terbaik.
Bisakah
kita menjadi orang hebat selama setahun? Rasanya amat sulit. Namun, bisakah
kita menjadi orang hebat dalam satu menit? Tentu saja bisa. Anda dan saya tentu
saja bisa menjadi sahabat yang baik dalam satu menit, misalnya dengan
mendengarkan keluh kesah sahabat atau mengulurkan tangan untuk membantu
penderitaan sahabat. Di mana pun kita berada, sadarilah peran yang sedang kita
emban, deskripsikan bagaimana kita bisa unggul atau maksimal dalam menjalankan
peran tersebut lalu berikan upaya terbaik kita. Jika menit demi menit kehidupan
bisa kita melewati dengan menjadi dan melakukan yang terbaik, niscaya hari
tersebut akan terasa lebih bermakna. Jika hari-hari menjadi lebih bermakna,
demikian pula minggu demi minggu, bulan demi bulan hingga tahun demi tahun yang
kita lalui akan terasa jauh lebih indah.
5.
Hidup dengan standar karakter yang tinggi.
Kejujuran, integritas, disiplin,
komitmen, kesetiaan terkadang menjadi faktor yang jauh lebih penting dalam
menunjang kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kepandaian akademik semata.
Kualitas-kualitas karakter dalam diri seseorang akan menjadi pondasi-pondasi
kesuksesan hidup di masa mendatang. Tidak berlebihan jika Chao-Hsiu Chen,
penulis The Bamboo Oracle memberikan sebuah nasihat yang amat bijaksana, “Look
at your own life and that your roots, your trunks, your branches and your
leaves will live as long as your character is noble. Therefore you can be
lucky.” Ya, amatilah kehidupan Anda, akar, batang, cabang dan daun-daun Anda
akan hidup sepanjang Anda memiliki karakter mulia. Dengan demikian Anda dapat
menjumpai keberuntungan dalam hidup Anda.
Semoga
Anda senantiasa menjadi orang yang beruntung! Amin.
Artikel oleh : Paulus Winarto (Penulis
Buku Maximizing Your Talent, Leadership Trainer dan Dosen).
0 komentar:
Posting Komentar