Pemeriksaan Jumlah Leukosit (Antal Leukosit) Metode
Pipet
Prinsip :
Darah diencarkan dalam pipet thoma leukosit dengan
menggunakan larutan pengencer turk (acetid acid 2%, hidrochloric acid 1%)
kemudian dimasukkan kedalam pipethoma leukosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah leukosit per µl darah dapat diperhitungkan
Alat
dan Bahan
1. Bahan :
Komposisi larutan TURK :
Komposisi larutan TURK :
· Asam asetat glacial
2,5% 15 ml
· Gentian violet 1
ml
· Aquades 475 ml
sampel darah
sampel darah
· Darah kapiler atau
darah vena +EDTA
2, Alat-alat :
·
Tabung reaksi
·
Transferpet 20 µl dan
500 µl
·
Bilik hitung Improved
Neubauer
·
Mikroskop
·
Counter
Cara
Kerja :
1. Hisap darah sampai tanda 0,5 tepat dengan menggunakan pipethoma leukosit
2. Hisap larutan turk sampai tanda 11, hati-hati jangan sampai tejadi gelembung udara.
3. Angkat pipet dari reagen. Tutup bagian ujung pipet kocok selama 15-30 detik
4. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering
5. Buang 3-5 tetes cairan yang ada dalam pipet sebelum dimasukkan kedalaam kamar hitung.
6. Teteskan cairan tadi dengan sudut 30o pada permukaan kamar hitung. Tunggu 2-3 menit agar leukosit mengendap
7. Hitung jumlah leukosit yang tersebar dalam 4 kotak besar yang berada di tepi.
1. Hisap darah sampai tanda 0,5 tepat dengan menggunakan pipethoma leukosit
2. Hisap larutan turk sampai tanda 11, hati-hati jangan sampai tejadi gelembung udara.
3. Angkat pipet dari reagen. Tutup bagian ujung pipet kocok selama 15-30 detik
4. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering
5. Buang 3-5 tetes cairan yang ada dalam pipet sebelum dimasukkan kedalaam kamar hitung.
6. Teteskan cairan tadi dengan sudut 30o pada permukaan kamar hitung. Tunggu 2-3 menit agar leukosit mengendap
7. Hitung jumlah leukosit yang tersebar dalam 4 kotak besar yang berada di tepi.
Perhitungan:
AL : N/V X P = sel/µl darah
Keterangan :
N : jumlah sel yang
ditemukan
V : volume bilik
hitung = 0.4
P : pengenceran darah
= 26X
AL: Jumlah leukosit/ µl
AL: Jumlah leukosit/ µl
Nilai
Normal :
4000-10000 sel/µl darah (E.N
Kosasih, A.S Kosasih)
Pembahasan :
Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan pada tubuh. Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi(stres), anestesi, olahraga atau selama kehamilan, umur, kondisi lingkungan, makanan dan minuman. Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan gangguan sumsum tulang.
Penurunan jumlah leukosit (dibawah normal) dikenal dengan istilah Leukopeni. Leukopeni dapat disebabkan beberapa hal, termasuk stress berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi. Penyakit sistemik yang parah Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid, infeksi usus, keracunan bakteri, juga dapat menyebabkan kondisi ini
Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan pada tubuh. Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi(stres), anestesi, olahraga atau selama kehamilan, umur, kondisi lingkungan, makanan dan minuman. Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan gangguan sumsum tulang.
Penurunan jumlah leukosit (dibawah normal) dikenal dengan istilah Leukopeni. Leukopeni dapat disebabkan beberapa hal, termasuk stress berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi. Penyakit sistemik yang parah Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid, infeksi usus, keracunan bakteri, juga dapat menyebabkan kondisi ini
Kesalahan yang sering terjadi:
1. Tidak sempurna mencampur darah dengan antikoagulan
2. Darah tidak tepat pada saat pemipetan
3. Pipethoma masih basah
4. Jumlah leukosit tidak dikoreksi, bila dalam darah terdapat banyak sel darah berinti (normoblast) (Dr. Imam Santoso SKM, Hematologi, Pusat tenaga kesehatan departemen pendidikan RI)
1. Tidak sempurna mencampur darah dengan antikoagulan
2. Darah tidak tepat pada saat pemipetan
3. Pipethoma masih basah
4. Jumlah leukosit tidak dikoreksi, bila dalam darah terdapat banyak sel darah berinti (normoblast) (Dr. Imam Santoso SKM, Hematologi, Pusat tenaga kesehatan departemen pendidikan RI)