LED ( Laju Endap Darah)
Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa inggrisnya
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin
untuk darah. Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur
dengan memasukkan darah kita ke dalam tabung khusus selama satu jam. Makin
banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah
(LED)-nya.
Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang
sangat dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun
ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun memiliki nilai
Laju Endap Darah yang tinggi. Jadi orang normal pun bisa memiliki Laju Endap
Darah tinggi, dan sebaliknya bila Laju Endap Darah normalpun belum tentu tidak
ada masalah. Jadi pemeriksaan Laju Endap Darah masih termasuk pemeriksaan
penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang dokter.
Namun biasanya dokter langsung akan melakukan pemeriksaan
tambahan lain, bila nilai Laju Endap Darah di atas normal. Sehinggai mereka tahu
apa yang mengakibatkan nilai Laju Endap Darahnya tinggi. Selain untuk
pemeriksaan rutin, Laju Endap Darah pun bisa dipergunakan untuk mengecek
perkembangan dari suatu penyakit yang dirawat. Bila Laju Endap Darah makin
menurun berarti perawatan berlangsung cukup baik, dalam arti lain pengobatan
yang diberikan bekerja dengan baik.
Pada kasus dengan keluhan gampang lelah dan pandangan
berkunang-berkunang, kemungkinan besar diagnosisnya anemia. Biasanya didukung
dengan nilai Hemoglobin (Hb) yang rendah. Untuk penanganannya, anemia harus
diidentifikasikan dahulu apakah Hb yang turun akibat dari Zat Besi (Fe) yang
turun, atau komponen Hb yang lain yang turun? (Misalnya globin-nya/protennya).
Bila memang Fe-nya yang turun tentunya harus cukup
mengkonsumsi tablet besi (Sulfusferrosus). Sekarang bentuknya tablet berbagai
ragam. Ada yang disatukan dengan Effervescent, atau dengan Vitamin B, dan
sebagainya. Sedangkan bila kadar proteinnya yang turun, tentunya harus konsumsi
makanan atau minuman tinggi protein. Ini pun bentuknya sudah beragam, ada yang
berbentuk susu, berbentuk minuman bertenaga dan yang paling banyak mungkin
berbentuk makanan lauk-pauk sehari-hari.
PEMBAHASAN TEKNIS
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap
pembentukan rouleaux, tahap pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium
cara untuk memeriksa Laju Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara
Wintrobe dan cara Weetergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 —
20 mm/jam dan untuk pria 0 — 10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai
rujukan untuk wanita 0 — 15 mm/jam dan untuk pria 0 — 10 mm/jam.
Laju endap darah
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED)
adalah faktor eritrosit, faktor plasma dan faktor teknik. Jumlah eritrosit/ul
darah yang kurang dari normal, ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal
dan eritrosit yang mudah beraglutinasi akan menyebabkan Laju Endap Darah (LED)
cepat. Walau pun demikian, tidak semua anemia disertai Laju Endap Darah (LED)
yang cepat. Pada anemia sel sabit, akantositosis, sferositosis serta
poikilositosis berat, laju endap darah tidak cepat, karena pada keadaan-keadaan
ini pembentukan rouleaux sukar terjadi. Pada polisitemia dimana jumlah
eritrosit/µl darah meningkat, Laju Endap Darah (LED) normal.
Pembentukan rouleaux tergantung dari komposisi protein
plasma. Peningkatan kadar fibrinogen dan globulin mempermudah pembentukan
roleaux sehingga Laju Endap Darah (LED) cepat sedangkan kadar albumin yang
tinggi menyebabkan Laju Endap Darah (LED) lambat.
Laju Endap Darah (LED) terutama mencerminkan perubahan
protein plasma yang terjadi pada infeksi akut maupun kronik, proses degenerasi
dan penyakit limfoproliferatif. Peningkatan laju endap darah merupakan respons
yang tidak spesifik terhadap kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk
adanya penyakit.
Bila dilakukan secara berulang laju endap darah dapat dipakai
untuk menilai perjalanan penyakit seperti tuberkulosis, demam rematik, artritis
dan nefritis. Laju Endap Darah (LED) yang cepat menunjukkan suatu lesi yang
aktif, peningkatan Laju Endap Darah (LED) dibandingkan sebelumnya menunjukkan
proses yang meluas, sedangkan Laju Endap Darah (LED) yang menurun dibandingkan
sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang
cepat juga dapat dijumpai pada keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu
haid, kehamilan setelah bulan ketiga dan pada orang tua.
Dan akhirnya yang perlu diperhatikan adalah faktor teknik
yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).
Selama pemeriksaan tabung atau pipet harus tegak lurus; miring dapat
menimbulkan kesalahan 30%. Tabung atau pipet tidak boleh digoyang atau
bergetar, karena ini akan mempercepat pengendapan. Suhu optimum selama
pemeriksaan adalah 20°C, suhu yang tinggi akan mempercepat pengendapan dan
sebaliknya suhu yang rendah akan memperlambat. Bila darah yang diperiksa sudah
membeku sebagian hasil pemeriksaan laju endap darah akan lebih lambat karena
sebagian fibrinogen sudah terpakai dalam pembekuan. Pemeriksaan laju endap
darah harus dikerjakan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan darah, karena
darah yang dibiarkan terlalu lama akan berbentuk sferik sehingga sukar
membentuk rouleaux dan hasil pemeriksaan laju endap darah menjadi lebih lambat.
0 komentar:
Posting Komentar